Jumat, 08 Juni 2012
Senin, 04 Juni 2012
PRIMORDIALISME
Primordialisme
Primordialisme adalah sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang
dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya.
Etimologi
Primordialisme berasal dari kata bahasa Latin primus yang artinya pertama dan ordiri yang
artinya tenunan atau ikatan.
Ikatan seseorang pada kelompok yang pertama dengan segala nilai yang diperolehnya
melalui sosialisasi akan berperan dalam membentuk sikap primordial. Di satu sisi,
sikap primordial memiliki fungsi untuk melestarikan budaya kelompoknya.
Namun, di sisi lain sikap ini dapat membuat individu atau kelompok
memiliki sikap etnosentrisme, yaitu suatu sikap yang cenderung bersifat
subyektif dalam memandang budaya orang lain.
Mereka akan selalu memandang budaya orang lain dari kacamata budayanya.
Hal ini terjadi karena nilai-nilai yang telah tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi
nilai yang mendarah daging (internalized value) dan sangatlah susah untuk berubah
dan cenderung dipertahankan bila nilai itu sangat menguntungkan bagi dirinya.
Terdapat 2 jenis etnosentris yaitu: 1. etnosentris infleksibel yakni suatu
sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya atau tingkah laku orang lain,
2.Etnosentris fleksibel yakni suatu sikap yang cenderung menilai tingkah laku orang
lain tidak hanya berdasarkan sudut pandang budaya sendiri tetapi juga sudut pandang
budaya lain. Tidak selamanya primordial merupakan tindakan salah.
Akan tetapi bisa disaja dinilai sebagai sesuatu yang mesti dipertahankan.
Dalam sudut pandang ajaran (ritual) misalnya. Perilaku primordialisne merupakan unsur
terpenting, saat memberlakukan ajaran intinya.
melalui sosialisasi akan berperan dalam membentuk sikap primordial. Di satu sisi,
sikap primordial memiliki fungsi untuk melestarikan budaya kelompoknya.
Namun, di sisi lain sikap ini dapat membuat individu atau kelompok
memiliki sikap etnosentrisme, yaitu suatu sikap yang cenderung bersifat
subyektif dalam memandang budaya orang lain.
Mereka akan selalu memandang budaya orang lain dari kacamata budayanya.
Hal ini terjadi karena nilai-nilai yang telah tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi
nilai yang mendarah daging (internalized value) dan sangatlah susah untuk berubah
dan cenderung dipertahankan bila nilai itu sangat menguntungkan bagi dirinya.
Terdapat 2 jenis etnosentris yaitu: 1. etnosentris infleksibel yakni suatu
sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya atau tingkah laku orang lain,
2.Etnosentris fleksibel yakni suatu sikap yang cenderung menilai tingkah laku orang
lain tidak hanya berdasarkan sudut pandang budaya sendiri tetapi juga sudut pandang
budaya lain. Tidak selamanya primordial merupakan tindakan salah.
Akan tetapi bisa disaja dinilai sebagai sesuatu yang mesti dipertahankan.
Dalam sudut pandang ajaran (ritual) misalnya. Perilaku primordialisne merupakan unsur
terpenting, saat memberlakukan ajaran intinya.
Sabtu, 07 April 2012
AKULTURASI BUDAYA LOKAL, HINDU-BUDDHA, DAN ISLAM
Masuknya budaya Hindu-Budha di Indonesia
menyebabkan munculnya Akulturasi. Akulturasi merupakan perpaduan 2 budaya
dimana kedua unsur kebudayaan bertemu dapat hidup berdampingan dan saling
mengisi serta tidak menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan
tersebut. Kebudayaan Hindu-Budha yang masuk di Indonesia tidak diterima begitu
saja melainkan melalui proses pengolahan dan penyesuaian dengan kondisi kehidupan
masyarakat Indonesia tanpa menghilangkan unsur-unsur asli. Hal ini disebabkan
karena:
1. Masyarakat Indonesia telah memiliki
dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi sehingga masuknya kebudayaan asing ke
Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia.
2. Kecakapan istimewa yang dimiliki bangsa Indonesia atau local genius merupakan kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
2. Kecakapan istimewa yang dimiliki bangsa Indonesia atau local genius merupakan kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Pengaruh kebudayaan Hindu hanya bersifat
melengkapi kebudayaan yang telah ada di Indonesia. Perpaduan budaya Hindu-Budha
melahirkan akulturasi yang masih terpelihara sampai sekarang. Akulturasi
tersebut merupakan hasil dari proses pengolahan kebudayaan asing sesuai dengan
kebudayaan Indonesia. Hasil akulturasi tersebut tampak pada:
1. Bidang Sosial
Setelah masuknya agama Hindu terjadi perubahan dalam tatanan sosial masyarakat Indonesia. Hal ini tampak dengan dikenalnya pembagian masyarakat atas kasta.
2. Ekonomi
Dalam ekonomi tidak begitu besar pengaruhnya pada masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena masyarakat telah mengenal pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia.
3. Sistem Pemerintahan
Sebelum masuknya Hindu-Budha di Indonesia dikenal sistem pemerintahan oleh kepala suku yang dipilih karena memiliki kelebihan tertentu jika dibandingkan anggota kelompok lainnya. Ketika pengaruh Hindu-Budha masuk maka berdiri Kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang berkuasa secara turun-temurun. Raja dianggap sebagai keturuanan dari dewa yang memiliki kekuatan, dihormati, dan dipuja. Sehingga memperkuat kedudukannya untuk memerintah wilayah kerajaan secara turun temurun. Serta meninggalkan sistem pemerintahan kepala suku.
4. Bidang Pendidikan
Masuknya Hindu-Budha juga mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia dalam bidang pendidikan. Sebab sebelumnya masyarakat Indonesia belum mengenal tulisan. Namun dengan masuknya Hindu-Budha, sebagian masyarakat Indonesia mulai mengenal budaya baca dan tulis.
Bukti pengaruh dalam pendidikan di Indonesia yaitu :
+ Dengan digunakannya bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa dalam kehidupan sebagian masyarakat Indonesia. Bahasa tersebut terutama digunakan di kalangan pendeta dan bangsawan kerajaan. Telah mulai digunakan bahasa Kawi, bahasa Jawa Kuno, dan bahasa Bali Kuno yang merupakan turunan dari bahasa Sansekerta.
+ Telah dikenal juga sistem pendidikan berasrama (ashram) dan didirikan sekolah-sekolah khusus untuk mempelajari agama Hindu-Budha. Sistem pendidikan tersebut kemudian diadaptasi dan dikembangkan sebagai sistem pendidikan yang banyak diterapkan di berbagai kerajaan di Indonesia.
+ Bukti lain tampak dengan lahirnya banyak karya sastra bermutu tinggi yang merupakan interpretasi kisah-kisah dalam budaya Hindu-Budha. Contoh :
· Empu Sedah dan Panuluh dengan karyanya Bharatayudha
· Empu Kanwa dengan karyanya Arjuna Wiwaha
· Empu Dharmaja dengan karyanya Smaradhana
· Empu Prapanca dengan karyanya Negarakertagama
· Empu Tantular dengan karyanya Sutasoma.
+Pengaruh Hindu Budha nampak pula pada berkembangnya ajaran budi pekerti berlandaskan ajaran agama Hindu-Budha. Pendidikan tersebut menekankan kasih sayang, kedamaian dan sikap saling menghargai sesama manusia mulai dikenal dan diamalkan oleh sebagian masyarakat Indonesia saat ini.
Para pendeta awalnya datang ke Indonesia untuk memberikan pendidikan dan pengajaran mengenai agama Hindu kepada rakyat Indonesia. Mereka datang karena berawal dari hubungan dagang. Para pendeta tersebut kemudian mendirikan tempat-tempat pendidikan yang dikenal dengan pasraman. Di tempat inilah rakyat mendapat pengajaran. Karena pendidikan tersebut maka muncul tokoh-tokoh masyarakat Hindu yang memiliki pengetahuan lebih dan menghasilkan berbagai karya sastra.
Rakyat Indonesia yang telah memperoleh pendidikan tersebut kemudian menyebarkan pada yang lainnya. Sebagian dari mereka ada yang pergi ke tempat asal agama tersebut. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan melakukan ziarah. Sekembalinya dari sana mereka menyebarkan agama menggunakan bahasa sendiri sehingga dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat asal.
Agama Budha tampak bahwa pada masa dulu telah terdapat guru besar agama Budha, seperti di Sriwijaya ada Dharmakirti, Sakyakirti, Dharmapala. Bahkan raja Balaputra dewa mendirikan asrama khusus untuk pendidikan para pelajar sebelum menuntut ilmu di Benggala (India)
5. Kepercayaan
Sebelum masuk pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia, bangsa Indonesia mengenal dan memiliki kepercayaan yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang (animisme dan dinamisme). Masuknya agama Hindu-Budha mendorong masyarakat Indonesia mulai menganut agama Hindu-Budha walaupun tidak meninggalkan kepercayaan asli seperti pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan dewa-dewa alam. Telah terjadi semacam sinkritisme yaitu penyatuaan paham-paham lama seperti animisme, dinamisme, totemisme dalam keagamaan Hindu-Budha.
Contoh :
Di Jawa Timur berkembang aliran Tantrayana seperti yang dilakukan Kertanegara dari Singasari yang merupakan penjelmaaan Siwa. Kepercayaan terhadap roh leluhur masih terwujud dalam upacara kematian dengan mengandakan kenduri 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1 tahun, 2 tahun dan 1000 hari, serta masih banyak hal-hal yang dilakukan oleh masyarakat Jawa.
6. Seni dan Budaya
Pengaruh kesenian India terhadap kesenian Indonesia terlihat jelas pada bidang-bidang dibawah ini:
Seni Bangunan
Seni bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara seni asli bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur. Pada candi disertai pula berbagai macam benda yang ikut dikubur yang disebut bekal kubur sehingga candi juga berfungsi sebagai makam bukan semata-mata sebagai rumah dewa. Sedangkan candi Budha, hanya jadi tempat pemujaan dewa tidak terdapat peti pripih dan abu jenazah ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa.
Seni Rupa
Seni rupa tampak berupa patung dan relief.
Patung dapat kita lihat pada penemuan patung Budha berlanggam Gandara di Bangun Kutai. Serta patung Budha berlanggam Amarawati di Sikending (Sulawesi Selatan). Selain patung terdapat pula relief-relief pada dinding candi seperti pada Candi Borobudur ditemukan relief cerita sang Budha serta suasana alam Indonesia.
Seni Sastra dan Aksara
Periode awal di Jawa Tengah pengaruh sastra Hindu cukup kuat.
Periode tengah bangsa Indonesia mulai melakukan penyaduran atas karya India.
Contohnya: Kitab Bharatayudha merupakan gubahan Mahabarata oleh Mpu Sedah dan Panuluh. Isi ceritanya tentang peperangan selama 18 hari antara Pandawa melawan Kurawa. Para ahli berpendapat bahwa isi sebenarnya merupakan perebutan kekuasaan dalam keluarga raja-raja Kediri.
Prasasti-prasasti yang ada ditulis dalam bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa. Bahasa Sansekerta banyak digunakan pada kitab-kitab kuno/Sastra India. Mengalami akulturasi dengan bahasa Jawa melahirkan bahasa Jawa Kuno dengan aksara Pallawa yang dimodifikasi sesuai dengan pengertian dan selera Jawa sehingga menjadi aksara Jawa Kuno dan Bali Kuno. Perkembangannya menjadi aksara Jawa sekarang serta aksara Bali. Di kerajaan Sriwijaya huruf Pallawa berkembang menjadi huruf Nagari.
Setelah masuknya agama Hindu terjadi perubahan dalam tatanan sosial masyarakat Indonesia. Hal ini tampak dengan dikenalnya pembagian masyarakat atas kasta.
2. Ekonomi
Dalam ekonomi tidak begitu besar pengaruhnya pada masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena masyarakat telah mengenal pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia.
3. Sistem Pemerintahan
Sebelum masuknya Hindu-Budha di Indonesia dikenal sistem pemerintahan oleh kepala suku yang dipilih karena memiliki kelebihan tertentu jika dibandingkan anggota kelompok lainnya. Ketika pengaruh Hindu-Budha masuk maka berdiri Kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang berkuasa secara turun-temurun. Raja dianggap sebagai keturuanan dari dewa yang memiliki kekuatan, dihormati, dan dipuja. Sehingga memperkuat kedudukannya untuk memerintah wilayah kerajaan secara turun temurun. Serta meninggalkan sistem pemerintahan kepala suku.
4. Bidang Pendidikan
Masuknya Hindu-Budha juga mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia dalam bidang pendidikan. Sebab sebelumnya masyarakat Indonesia belum mengenal tulisan. Namun dengan masuknya Hindu-Budha, sebagian masyarakat Indonesia mulai mengenal budaya baca dan tulis.
Bukti pengaruh dalam pendidikan di Indonesia yaitu :
+ Dengan digunakannya bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa dalam kehidupan sebagian masyarakat Indonesia. Bahasa tersebut terutama digunakan di kalangan pendeta dan bangsawan kerajaan. Telah mulai digunakan bahasa Kawi, bahasa Jawa Kuno, dan bahasa Bali Kuno yang merupakan turunan dari bahasa Sansekerta.
+ Telah dikenal juga sistem pendidikan berasrama (ashram) dan didirikan sekolah-sekolah khusus untuk mempelajari agama Hindu-Budha. Sistem pendidikan tersebut kemudian diadaptasi dan dikembangkan sebagai sistem pendidikan yang banyak diterapkan di berbagai kerajaan di Indonesia.
+ Bukti lain tampak dengan lahirnya banyak karya sastra bermutu tinggi yang merupakan interpretasi kisah-kisah dalam budaya Hindu-Budha. Contoh :
· Empu Sedah dan Panuluh dengan karyanya Bharatayudha
· Empu Kanwa dengan karyanya Arjuna Wiwaha
· Empu Dharmaja dengan karyanya Smaradhana
· Empu Prapanca dengan karyanya Negarakertagama
· Empu Tantular dengan karyanya Sutasoma.
+Pengaruh Hindu Budha nampak pula pada berkembangnya ajaran budi pekerti berlandaskan ajaran agama Hindu-Budha. Pendidikan tersebut menekankan kasih sayang, kedamaian dan sikap saling menghargai sesama manusia mulai dikenal dan diamalkan oleh sebagian masyarakat Indonesia saat ini.
Para pendeta awalnya datang ke Indonesia untuk memberikan pendidikan dan pengajaran mengenai agama Hindu kepada rakyat Indonesia. Mereka datang karena berawal dari hubungan dagang. Para pendeta tersebut kemudian mendirikan tempat-tempat pendidikan yang dikenal dengan pasraman. Di tempat inilah rakyat mendapat pengajaran. Karena pendidikan tersebut maka muncul tokoh-tokoh masyarakat Hindu yang memiliki pengetahuan lebih dan menghasilkan berbagai karya sastra.
Rakyat Indonesia yang telah memperoleh pendidikan tersebut kemudian menyebarkan pada yang lainnya. Sebagian dari mereka ada yang pergi ke tempat asal agama tersebut. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan melakukan ziarah. Sekembalinya dari sana mereka menyebarkan agama menggunakan bahasa sendiri sehingga dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat asal.
Agama Budha tampak bahwa pada masa dulu telah terdapat guru besar agama Budha, seperti di Sriwijaya ada Dharmakirti, Sakyakirti, Dharmapala. Bahkan raja Balaputra dewa mendirikan asrama khusus untuk pendidikan para pelajar sebelum menuntut ilmu di Benggala (India)
5. Kepercayaan
Sebelum masuk pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia, bangsa Indonesia mengenal dan memiliki kepercayaan yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang (animisme dan dinamisme). Masuknya agama Hindu-Budha mendorong masyarakat Indonesia mulai menganut agama Hindu-Budha walaupun tidak meninggalkan kepercayaan asli seperti pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan dewa-dewa alam. Telah terjadi semacam sinkritisme yaitu penyatuaan paham-paham lama seperti animisme, dinamisme, totemisme dalam keagamaan Hindu-Budha.
Contoh :
Di Jawa Timur berkembang aliran Tantrayana seperti yang dilakukan Kertanegara dari Singasari yang merupakan penjelmaaan Siwa. Kepercayaan terhadap roh leluhur masih terwujud dalam upacara kematian dengan mengandakan kenduri 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari, 1 tahun, 2 tahun dan 1000 hari, serta masih banyak hal-hal yang dilakukan oleh masyarakat Jawa.
6. Seni dan Budaya
Pengaruh kesenian India terhadap kesenian Indonesia terlihat jelas pada bidang-bidang dibawah ini:
Seni Bangunan
Seni bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara seni asli bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur. Pada candi disertai pula berbagai macam benda yang ikut dikubur yang disebut bekal kubur sehingga candi juga berfungsi sebagai makam bukan semata-mata sebagai rumah dewa. Sedangkan candi Budha, hanya jadi tempat pemujaan dewa tidak terdapat peti pripih dan abu jenazah ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa.
Seni Rupa
Seni rupa tampak berupa patung dan relief.
Patung dapat kita lihat pada penemuan patung Budha berlanggam Gandara di Bangun Kutai. Serta patung Budha berlanggam Amarawati di Sikending (Sulawesi Selatan). Selain patung terdapat pula relief-relief pada dinding candi seperti pada Candi Borobudur ditemukan relief cerita sang Budha serta suasana alam Indonesia.
Seni Sastra dan Aksara
Periode awal di Jawa Tengah pengaruh sastra Hindu cukup kuat.
Periode tengah bangsa Indonesia mulai melakukan penyaduran atas karya India.
Contohnya: Kitab Bharatayudha merupakan gubahan Mahabarata oleh Mpu Sedah dan Panuluh. Isi ceritanya tentang peperangan selama 18 hari antara Pandawa melawan Kurawa. Para ahli berpendapat bahwa isi sebenarnya merupakan perebutan kekuasaan dalam keluarga raja-raja Kediri.
Prasasti-prasasti yang ada ditulis dalam bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa. Bahasa Sansekerta banyak digunakan pada kitab-kitab kuno/Sastra India. Mengalami akulturasi dengan bahasa Jawa melahirkan bahasa Jawa Kuno dengan aksara Pallawa yang dimodifikasi sesuai dengan pengertian dan selera Jawa sehingga menjadi aksara Jawa Kuno dan Bali Kuno. Perkembangannya menjadi aksara Jawa sekarang serta aksara Bali. Di kerajaan Sriwijaya huruf Pallawa berkembang menjadi huruf Nagari.
7. Bidang Teknologi
Masyarakat Indonesia dari sebelum masuknya agama Hindu-Budha sebenarnya sudah memiliki budaya yang cukup tinggi. Dengan masuknya pengaruh budaya Hindu-Budha di Indonesia semakin mempertinggi teknologi yang sudah dimiliki bangsa Indonesia sebelumnya. Pengaruh Hindu-Budha terhadap perkembangan teknologi masyarakat Indonesia terlihat dalam bidang kemaritiman, bangunan dan pertanian.
Perkembangan kemaritiman terlihat dengan semakin banyaknya kota-kota pelabuhan, ekspedisi pelayaran dan perdagangan antar negara. Selain itu, bangsa Indonesia yang awalnya baru dapat membuat sampan sebagai alat transportasi kemudian mulai dapat membuat perahu bercadik.
Perpaduan antara pengetahuan dan teknologi dari India dengan Indonesia terlihat pula pada pembuatan dan pendirian bangunan candi baik candi dari agama Hindu maupun Budha.
Bangunan
candi merupakan hasil karya ahli-ahli bangunan agama Hindu-Budha yang memiliki
nilai budaya yang sangat tinggi. Selain itu terlihat dalam penulisan
prasasti-prasastri pada batu-batu besar yang membutuhkan keahlian, pengetahuan,
dan teknik penulisan yang tinggi. Pengetahuan dan perkenalan teknologi yang tinggi
dilakukan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Dalam bidang pertanian, tampak dengan adanya pengelolaan sistem irigasi yang baik mulai diperkenalkan dan berkembang pada zaman masuknya Hindu-Budha di Indonesia. Tampak pada relief candi yang menggambarkan teknologi irigasi pada zaman Majapahit.
Dalam bidang pertanian, tampak dengan adanya pengelolaan sistem irigasi yang baik mulai diperkenalkan dan berkembang pada zaman masuknya Hindu-Budha di Indonesia. Tampak pada relief candi yang menggambarkan teknologi irigasi pada zaman Majapahit.
8. Sistem Kalender
Diadopsi dari sistem kalender/penanggalan India. Hal ini terlihat dengan adanya :
· Penggunaan tahun Saka di Indonesia. Tercipta kalender dengan sebutan tahun Saka yang dimulai tahun 78 M (merupakan tahun Matahari, tahun Samsiah) pada waktu raja Kanishka I dinobatkan jumlah hari dalam 1 tahun ada 365 hari. Oleh orang Bali, tahun Saka tidak didasarkan pada sistem Surya Pramana tetapi sistem Chandra Pramana (tahun Bulan, tahun Kamariah) dalam 1 tahun ada 354 hari. Musim panas jatuh pada hari yang sama dalam bulan Maret dimana matahari, bumi, bulan ada pada garis lurus. Hari tersebut dirayakan sebagai Hari Raya Nyepi.
· Ditemukan Candrasangkala/ Kronogram ada dalam rangka memperingati peristiwa dengan tahun/ kalender saka. Candrasangkala adalah angka huruf berupa susunan kalimat/ gambaran kata. Bila berupa gambar harus diartikan dalam bentuk kalimat.
Rabu, 04 April 2012
Faktor Pendukung dan Penghambat Efektivitas Pensdidikan
Proses pendidikan tidak akan berjalan sebagaimana mestinya bila salah satu elemen, aspek atau dimensi yang membentuk sistem pendidikan menghadapi hambatan dan tantangan. Begitu pun sebaliknya, proses pendidikan akan berlangsung dengan baik bila salah satu elemen, aspek dan dimensi pendidikan saling mendukung dan saling melengkapi. Apabila faktor pendukung dilihat dari aspek manusianya, maka seluruh personil yang terlibat dalam upaya...
arlim
Bahasa Daerah Sebagai Bahasa Pengantar Pendidikan
Berdasarkan
Pengertian Pendidikan sebagai upaya untuk seperti pengembangan
potensi-potensi yang diberikan Tuhan kepada manusia,: pengembangan
pikiran, penataan perilaku, pengaturan emosional, pengaturan hubungan
manusia dengan Tuhannya serta hubungan dengan alam ini, maka arah dan
tujuan pendidikan adalah agar manusia mampu mengolah dan memanfaatkan
potensi-potensi tersebut dengan baik, sehingga dapat meraih kemenangan
dan kebahagiaan di dunia..
Arlim.com
Rabu, 14 Maret 2012
Car BadAkc SpesiaL
Point Blank
Game Point Blank Indonesia – Game Point blank adalah game Online yang cukup populer di Indonesia, game ini bercerita tentang peperangan antara Blue Team yang menjadi Counter terroris dan Red Team yang menjadi terorisnya, atau dalam game ini istilahnya Free Rebels. Point blank merupakan game simulasi untuk melatih strategi perang …Selasa, 13 Maret 2012
SMA KATOLIK SIBOLGA
SMA
Katolik Sibolga merupakan salah satu sekolah Swasta yang berada di Kota
Sibolga, dengan alamat Jln. Brigjen Katamso Sibolga. Yang dinaungi oleh YAYASAN
SANTA MARIA BERBELAS KASIH SIBOLGA.
SMA Swasta Katolik Sibolga, berdiri tahun 1958 dan beroperasi pada tahun 1958, dengan Luas tanah 1801 M2, dengan Luas bangunan 885 M2. SMA Swasta Katolik Sibolga merupakan salah satu Sekolah Swasta di Kota Sibolga yang di akui pemerintah dengan Jenjang Akreditas “B” (Baik)
SMA Swasta Katolik Sibolga merupakan salah satu sekolah penyelengggara Kurikulum Berbasis Kompetensi di Kota Sibolga.Gedung SMA katolik Sibolga mempunyai 3 lantai, dengan jumlah ruangan belajar 15 kelas, Perpustakaan, Lab Komputer, Ruang Lab IPA dan Lab Bahasa, Koperasi, Ruang UKS, kantor Kepala Sekolah, ruang Guru, Kantin, ruang Pertemuan (AULA) dan ruang Tata usaha serta sarana dan Prasarana Olah Raga.
VISI :
Berprestasi, Berdaya saing (Kompetitif), Berbudaya dan Berbudi pekerti luhur berdasarkan Iman dan tagwa Terhadap Tuhan yang Maha Esa.
MISI :
SMA Swasta Katolik Sibolga, berdiri tahun 1958 dan beroperasi pada tahun 1958, dengan Luas tanah 1801 M2, dengan Luas bangunan 885 M2. SMA Swasta Katolik Sibolga merupakan salah satu Sekolah Swasta di Kota Sibolga yang di akui pemerintah dengan Jenjang Akreditas “B” (Baik)
SMA Swasta Katolik Sibolga merupakan salah satu sekolah penyelengggara Kurikulum Berbasis Kompetensi di Kota Sibolga.Gedung SMA katolik Sibolga mempunyai 3 lantai, dengan jumlah ruangan belajar 15 kelas, Perpustakaan, Lab Komputer, Ruang Lab IPA dan Lab Bahasa, Koperasi, Ruang UKS, kantor Kepala Sekolah, ruang Guru, Kantin, ruang Pertemuan (AULA) dan ruang Tata usaha serta sarana dan Prasarana Olah Raga.
VISI :
Berprestasi, Berdaya saing (Kompetitif), Berbudaya dan Berbudi pekerti luhur berdasarkan Iman dan tagwa Terhadap Tuhan yang Maha Esa.
MISI :
- Melaksanakan
pembelajaran, bimbingan dan pelatihan kurikuler, kokurikuler dan
extrakokurikuler secara intensif dan efektif sehingga setiap peserta didik
dapat berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi intelekrual dan talenta
yang dimiliki.
- Menumbuhkan
semangat keunggulan secara intensif/terus menerus kepada guru/pegawai
maupun siswa/siswi SMA Swasta katolik Sibolga.
Tujuan Sekolah :
Meningkatkan kompetensi akademis dan non- akademis peserta didik dalam bidang IPA, IPS Bahasa, Seni dan Olah Raga.
Meningkatkan kompetensi akademis dan non- akademis peserta didik dalam bidang IPA, IPS Bahasa, Seni dan Olah Raga.
Minggu, 11 Maret 2012
Jumat, 09 Maret 2012
Kamis, 08 Maret 2012
I MISS YOU
Hdrnya drmu dlm hidup kku,,,,
Brikan kku sbwah rndu,,,,,
Rndu eank sll kan mngntar kku dlm sebuah iktn toe
Namun mengpa smua toe sirna
Sirna hnya dlm skejap mta,,,,,
Qni kan pergi
Tng2lkan ksh qta
Eank sll trukir brsama,,,,
Dan saat kau tng2lkan q sndiri
Air mata ments tiada henti
Qni hnya snyi spi eank sLl dhtie
Hnya kan hilang saat kau kembali,,,,
Nmun qni kku rlkan kau pergi
Pergi jauh mngejar mimpi,,,,
Hnya doa eank sll kupujii
Smoga kelak kau kan bhagia nanti,,,,,,,,
E"M"O
kurindukan pagi-pagiku saat kau bangunkan aku dari pulas tidurku
dengan alunan merdu manja sapamu….
kurindukan siang-siangku saat kau teduhkan jiwa yang letih dengan
sejuk tatap matamu…
kurindukan malam-malamku saat kau mengajakku ke dalam indah taman
mimpi yang kau rajut dengan tulus kasihmu…
Rabu, 29 Februari 2012
Jumat, 24 Februari 2012
Ayah
Engkaulah nafas ku
Yang menjaga didalam hidupku
Kau ajarkan aku menjadi yang terbaik
*Kau tak pernah lelah
Sebagai penopang dalam hidupku
Kau berikan aku semua yang terindah
**Aku hanya memanggilmu… ayah
Disaatku kehilangan arah
Aku hanya mengingatmu… ayah
Jika aku tlah jauh darimu.
Kamis, 23 Februari 2012
INDAHNYA CINTA
ku ingin kau tahu, ku ingin kau selalu
dekat denganmu setiap hariku
sudahkah kau yakin untuk mencintaiku
ku ingin hanya satu tuk selamanya
ku tak melihat dari sisi sempurnamu
tak peduli kelemahanmu
yang ada aku jatuh cinta karena hatimu
dekat denganmu setiap hariku
sudahkah kau yakin untuk mencintaiku
ku ingin hanya satu tuk selamanya
ku tak melihat dari sisi sempurnamu
tak peduli kelemahanmu
yang ada aku jatuh cinta karena hatimu
cintaku tak pernah memandang siapa kamu
tak pernah menginginkan kamu lebih
dari apa adanya dirimu selalu
tak pernah menginginkan kamu lebih
dari apa adanya dirimu selalu
cintaku terasa sempurna karena hatimu
selalu menerima kekuranganku
sungguh indah cintaku
selalu menerima kekuranganku
sungguh indah cintaku
sudahkah kau yakin untuk mencintaiku
ku ingin hanya satu tuk selamanya
ku tak (ku tak) melihat dari sisi sempurnamu
tak peduli kelemahanmu
yang ada aku jatuh cinta karena hatimu
ku ingin hanya satu tuk selamanya
ku tak (ku tak) melihat dari sisi sempurnamu
tak peduli kelemahanmu
yang ada aku jatuh cinta karena hatimu
cintaku tak pernah memandang siapa kamu
tak pernah menginginkan kamu lebih
dari apa adanya dirimu selalu
tak pernah menginginkan kamu lebih
dari apa adanya dirimu selalu
cintaku terasa sempurna karena hatimu
selalu menerima kekuranganku
sungguh indah cintaku, cintaku
selalu menerima kekuranganku
sungguh indah cintaku, cintaku
cintaku tak pernah memandang siapa kamu
tak pernah menginginkan kamu lebih
dari apa adanya dirimu selalu
cintaku terasa sempurna karena hatimutak pernah menginginkan kamu lebih
dari apa adanya dirimu selalu
selalu menerima kekuranganku
sungguh indah cintaku
sungguh indah cintaku, indah cintaku
Langganan:
Postingan (Atom)